Rabu, 17 Mei 2023

Pemerintah dorong percepatan pemanfaatan EBT

 

Pemerintah dorong percepatan pemanfaatan EBT

Pemerintah mendorong pemanfaatan sumber-sumber energi baru terbarukan (EBT). Harapannya, porsi EBT dalam bauran energi nasional bisa meningkat secara bertahap menjadi 23% atau setara dengan 24.000 MW, lalu kemudian naik lagi menjadi 38.000 MW di tahun 2035 mendatang.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan, pemanfaatan sumber-sumber EBT dalam bauran energi nasional bisa membantu Indonesia mengurangi emisi.

“Saat ini baru 10,5 GW dan diharapkan ini akan meningkat di 2025 sesuai target 23% menjadi 24.000 MW dan di tahun 2035 kita upayakan bauran ini bisa mencapai 38.000 MW,” kata  Arifin seusai rapat sidang paripurna Dewan Energi Nasional dengan Presiden Jokowi di Istana Negara, Selasa (20/4).

Seperti diketahui,  Paris Agreement mengamanatkan agar negara-negara di dunia berkomitmen menjaga ambang batas kenaikan suhu bumi di bawah 2 derajat celcius  dan berupaya menekan hingga 1,5 C. Indonesia sendiri tercatat sebagai salah satu negara yang telah meratifikasi perjanjian ini.

Menurut Arifin, percepatan pemakaian sumber EBT bisa mendukung upaya Indonesia dalam ikut serta merealisasi target aksi iklim tersebut. Bicara soal implementasi, Arifin bilang bahwa percepatan pemanfaatan sumber EBT bakal ditunjang oleh penggunaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebagai backbone. “Backbone-nya kita upayakan dari PLTS, yg perkembangannya dari hari ke hari makin ekonomis,” ujar Arifin.

Sumber: https://industri.kontan.co.id

SOLAR PANEL

 

Kapan Panel Surya Ditemukan? – Photovoltaic Serta Perkembangannya


Isu krisis energi merupakan salah satu dari berbagai isu lingkungan yang sedang kita hadapi saat ini. Hal tersebut mengakibatkan timbulnya peristiwa perubahan iklim maupun pemanasan global.

Untuk itu, penggunaan energi alternatif saat ini sangatlah krusial. Negara-negara di seluruh dunia berkontribusi untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dari tahun ke tahun, salah satunya energi surya yang digunakan secara massal dalam bentuk produk panel surya.

Namun, apakah kamu sudah tahu sejak kapan pertama kali teknologi panel surya ditemukan? Berikut ini akan dibahas penemuan serta berbagai perkembangan teknologi sel surya dari masa ke masa.

Penemuan Pertama Teknologi Photovoltaic
Dibalik setiap teknologi, pasti ada seseorang yang pertama kali tidak sengaja menemukannya. Teknologi panel surya dikenal memiliki sebuah efek yang disebut efek fotovoltaik. Efek fotovoltaik ditemukan pada abad ke-18, tepatnya pada tahun 1839 oleh seorang ahli fisika asal Perancis bernama Alexandre Edmund Bacquerel.

Awalnya, efek fotovoltaik ini dicetuskan oleh Edmund Becquerel melalui percobaan penyinaran dua elektroda menggunakan berbagai spektrum cahaya. Kata photovoltaic merupakan gabungan dari dua istilah, yaitu photo atau cahaya, dan voltaic atau tegangan listrik. Arti photovoltaic merupakan proses pembentukan energi listrik dari energi cahaya.

Penemuan tersebut kemudian dikembangkan oleh Willoughby Smith. Penelitian tersebut mendapatkan hasil bahwa unsur selenium ternyata memiliki potensi photovoltaic yang bagus.

Beliau pertama kali mempublikasikan penemuannya dalam tulisan yang berjudul Effect of Light on Selenium during The Passage of an Electric Current, atau dalam bahasa Indonesia berjudul “Pengaruh Cahaya pada Selenium selama Perjalanan Arus Listrik”. Tulisan tersebut dipublikasikan dalam Nature pada tanggal 20 Februari 1873.

Penemuan Panel Surya Pertama
Beberapa tokoh lainnya juga melakukan berbagai cara untuk menyempurnakan teknologi photovoltaic ini. Sekitar setengah abad setelah itu, pada tahun 1876, seorang guru bernama William Grylls Adam dan muridnya Richards Evans Day juga memperkuat penelitian Alexandre Edmund Becquerel yang mengemukakan bahwa di dunia ini terdapat benda material padat, yakni selenium yang dapat menghasilkan energi listrik apabila selenium terkena sinar tertentu.

Kedua tokoh tersebut mendemonstrasikan efek fotovoltaik pada sambungan material platinum dan selenium. Meski hanya menghasilkan energi listrik dalam jumlah sedikit, namun percobaan ini sekaligus membuktikan bahwa energi listrik dapat dihasilkan dari energi cahaya.

Beberapa tahun kemudian di 1883, Charles Fritts dari New York menciptakan panel surya pertama berbasis selenium dibalut dengan lapisan tipis emas. Faktanya, panel surya buatannya tercatat memiliki efisiensi kurang dari 1%. Artinya, produk tersebut belum bisa dikatakan efisien untuk diaplikasikan dalam skala besar.

Penyempurnaan Panel Surya
Teknologi panel surya berhasil dikembangkan pada tahun 1941 oleh seorang peneliti bernama Russel Ohl. Menurut ilmuwan asal Amerika tersebut, sebuah panel surya dapat menghasilkan listrik apabila ditambahkan bahan semikonduktor di dalamnya, contohnya seperti silicon. Ketika silicon berkontak langsung dengan cahaya, maka dapat menimbulkan reaksi yang menghasilkan energi listrik.

Russel Ohl dikenal sebagai orang pertama yang menemukan sekaligus mematenkan teknologi panel surya atau solar cell. Faktanya, teknologi panel surya buatannya masih digunakan sampai sekarang, karena materi yang terkandung di dalamnya efisien untuk memproduksi energi listrik.

Masa Munculnya Industri Panel Surya
Teknologi panel surya terbaru yang kita pakai sekarang, diciptakan pada tahun 1954 oleh Bell Laboratories. Beberapa peneliti dibalik penemuan ini adalah Daryl Chapin, Calvin Souther Fuller, dan Gerald Pearson. Produknya dianggap sebagai perangkat praktis pertama yang dapat mengubah energi matahari menjadi listrik.

Namun, panel surya ini dianggap sangat mahal bagi masyarakat pada masa itu. Untuk memecahkan masalah tersebut, pada tahun 1973, University of Delaware menciptakan suatu bangunan panel surya pertama yang disebut Solar One. Uniknya, bangunan tersebut tidak menggunakan panel surya, tetapi mengintegrasikan cahaya matahari langsung ke dalam atap dengan mengkombinasikannya dengan tenaga termal.

Debut Solar One ini membuat pemerintah Amerika Serikat mulai melihat energi matahari sebagai pengganti atas masalah krisis energi yang melanda dunia. Pembuatan panel surya pun perlu dilakukan dengan harga yang lebih terjangkau. Oleh karena itu, pemerintah Amerika Serikat memfasilitasi berbagai penelitian demi menghasilkan inovasi tersebut. Disinilah era panel surya perlahan bergerak ke munculnya industri-industri panel surya berbasis silicon.

Saat ini, teknologi panel surya sudah banyak digunakan oleh berbagai sektor, seperti perumahan, gedung perkantoran, hotel, industri, maupun resort. Di Indonesia sendiri, sudah banyak juga komunitas serta asosiasi yang melakukan gerakan memberantas krisis iklim dengan menggencarkan penggunaan energi surya.

Wah, kita juga jangan sampai ketinggalan untuk mengikuti gerakan ini, serta mulai menerapkan penggunaan energi bersih untuk masa depan hidup kita yang lebih baik, ya.


Pasang Panel Surya, Komponennya Apa Aja?


Biasanya, pertanyaan yang paling sering diutarakan ketika ingin memasang panel surya, selain harga, yaitu apa saja barang yang didapat ketika mengeluarkan biaya sebesar sekian rupiah.

Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas mengenai sistem panel surya atau solar rooftop beserta komponen-komponen yang membentuk sistem tersebut.

Panel surya atau solar rooftop adalah salah satu sistem energi listrik yang bersumber dari cahaya matahari. Banyak orang yang berminat dengan salah satu jenis energi terbarukan ini dikarenakan sumber energinya yang mudah didapatkan dan tentunya gratis.

Sistem panel surya terdiri dari beberapa komponen, yaitu:

Panel Surya
Panel surya merupakan komponen utama yang berfungsi untuk menangkap cahaya matahari dan mengkonversikannya menjadi arus listrik searah atau Direct Current (DC) dengan menggunakan efek photovoltaic / PV.

Efek photovoltaic didefinisikan sebagai suatu fenomena munculnya voltase listrik akibat kontak dua elektroda yang dihubungkan dengan sistem padatan atau cairan saat diekspos dibawah energi cahaya. Oleh karena itu, panel surya sering disebut juga dengan sel photovoltaic (PV).

Salah satu hal yang dapat mempengaruhi performance dari sebuah panel surya adalah bahan pembuatnya. Karena itu, sebelum membeli, perlu diperhatikan terlebih dahulu apakah kualitas panel surya tersebut Tier 1, Tier 2, dsb. Kualitas juga berpengaruh terhadap daya tahan panel surya.

Inverter
Inverter adalah sebuah komponen yang berfungsi untuk menerima energi listrik Direct Current (DC) dari panel surya dan mengkonversikannya ke arus listrik bolak-balik atau Alternate Current (AC), yaitu energi listrik yang dipakai di rumah kita.

Dengan adanya Inverter tersebut, kelebihan listrik yang diperoleh dari sistem panel surya dapat disalurkan kembali ke jaringan listrik PLN. Sebagai penggantinya, besarnya listrik yang disuplai harus dibayar oleh PLN ke pengguna panel surya, tentunya dengan tarif yang telah disepakati sebelumnya.

Salah satu komponen ini juga harus diperhatikan sebelum dibeli, dikarenakan masing-masing perusahaan penyedia menawarkan Inverter dengan kualitas yang berbeda-beda. Pastikan membeli sistem dengan Inverter berkualitas Grade A.

Baterai
Baterai merupakan komponen tambahan dalam sistem panel surya. Apabila menggunakan baterai pada sistem panel surya, setiap kelebihan energi listrik yang dihasilkan dapat disimpan pada baterai untuk digunakan ketika sedang tidak ada cahaya matahari. Setelah baterai terisi penuh, kelebihan energi listrik selanjutnya dapat ditransfer ke jaringan PLN.

Penggunaan baterai lebih direkomendasikan untuk instalasi off grid, yaitu pemasangan panel surya di tempat yang tidak terdapat jaringan listrik PLN. Misalnya, resort di pulau, atau rumah-rumah di desa terpencil. Untuk bangunan yang terhubung dengan jaringan PLN, sebaiknya memilih instalasi on grid yang tidak menggunakan baterai.

Net Metering
Net Metering adalah sebuah komponen penghitung dimana listrik yang dihasilkan oleh panel surya dapat dikirim ke jaringan PLN, dan dapat digunakan kembali untuk konsumsi rumah tangga tersebut.

Di Indonesia, regulasi pemasangan Net Metering sudah diterbitkan oleh PLN dalam Peraturan 0733.K/DIR/2013, yang mewajibkan PLN untuk mengkredit energi yang dihasilkan oleh panel surya ke rekening pelanggan. Pelanggan dapat mengirim (ekspor) produksi listrik harian, dan sekaligus mengkonsumsi (impor) listrik dari PLN untuk digunakan kembali.

Untuk menerapkan Net Metering, rumah pelanggan akan dipasang alat pembaca meteran listrik dua arah (EXIM / Export-Import Metering).

Power Grid / Jaringan Listrik PLN
Hal ini pasti sudah tidak asing lagi. Power grid tersebut berfungsi menerima kelebihan energi yang dihasilkan oleh panel surya. Selain itu, jaringan PLN berperan penting untuk menyuplai energi listrik pada malam hari, dimana tidak ada cahaya matahari yang diserap oleh sistem panel surya.

Seluruh komponen yang sudah dibahas diatas, saling terintegrasi satu sama lain untuk menghasilkan energi listrik yang bisa kita gunakan sehari-hari untuk mengoperasikan peralatan elektronik di rumah, seperti lampu, televisi, kulkas, mesin cuci, komputer, dan lain-lain.

Sekali lagi, sebelum memasang panel surya di rumah, pastikan berkonsultasi dengan penyedia jasa yang menawarkan layanan menyeluruh, mulai dari komponen berkualitas, pemasangan, logistik, serta maintenance.

Cari jasa pemasangan panel surya all-in service? Hubungi Solar Warrior Indonesia di solar.warrior@s-energy.id. Kunjungi juga Instagram Solar Warrior untuk menambah wawasan tentang panel surya! @solar.warrior


Ketahui Cara Kerja Sistem Panel Surya, Studi Kasus, Hingga Harganya


Energi terbarukan menunjukkan eksistensinya dalam beberapa tahun belakangan ini, terutama energi surya. Masyarakat mulai mengenal regulasi pemasangan panel surya pada atap rumah, serta sudah mengetahui berbagai proyek di Indonesia yang menggunakan panel surya sebagai sumber listriknya.

Namun, khusus untuk perumahan di Indonesia, penggunaan panel surya belum banyak bila dibandingkan dengan sektor lain seperti commercial building maupun industri.

Ternyata, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan masyarakat belum menggunakan panel surya sebagai alternatif sumber listrik, diantaranya cara kerja sistem tersebut, komponennya, bahkan harga panel itu sendiri.

Oleh karena itu, berikut ini akan dipaparkan secara jelas mengenai cara kerja sistem panel surya sebagai sumber listrik pada perumahan.

Cara Kerja Sistem Panel Surya Pada Rumah
Pertama, cahaya matahari diserap oleh sel-sel yang terdapat pada panel surya dan kemudian diubah menjadi energi listrik DC (Direct Current) atau arus searah.

Listrik DC dari panel surya tersebut dikelola oleh sebuah inverter menjadi listrik AC (Alternating Current) atau arus bolak-balik.

Listrik AC tersebut adalah sumber yang selanjutnya dapat digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik di rumah, seperti lampu, televisi, mesin cuci, dan lain-lain.

Proses konversi energi yang dioperasikan oleh sistem panel surya tersebut akan berlangsung selama matahari muncul, yaitu dari pagi hingga sore hari. Sedangkan pada saat malam hari atau pada saat hujan, dimana cahaya matahari tidak terlihat, maka sumber listriknya diambil dari jaringan listrik PLN.

Listrik Dari Panel Surya Bisa Dijual Ke PLN
Untuk perumahan, metode pemasangan yang paling tepat adalah sistem panel surya yang terintegrasi dengan PLN.

Pada saat matahari sedang berada di puncaknya, panel surya akan menyerap cahaya matahari semaksimal mungkin sesuai dengan kapasitas yang dipasang.

Namun, ada kalanya kita jarang menggunakan peralatan elektronik pada saat-saat tertentu. Misalnya, kapasitas panel surya yang terpasang di rumah adalah 3.500 Wp. Tetapi, dalam satu bulan tertentu, konsumsi listrik kita hanya 2.000 watt.

Disini, kita bisa melihat bahwa energi yang dihasilkan dari panel surya melebihi konsumsi listrik. Apabila hal itu terjadi, maka tagihan listrik kita bisa dijual kembali ke PLN.

Oleh karena itu, komponen penting dari sistem ini adalah EXIM (export-import) meter. Meteran tersebut berfungsi untuk menunjukkan berapa listrik yang dibeli dan dijual. Jadi, tagihan listrik yang dibayarkan hanyalah selisihnya.

Biaya Sepadan Dengan Penghematan
Selain cara kerja, keraguan yang juga mendominasi masyarakat adalah mengenai harga sistem panel surya yang belum “ramah” di pasaran.

Padahal, jika diteliti lebih dalam, harga tersebut sudah termasuk dengan konsultasi, survey, keseluruhan komponen, pemasangan, pengantaran/logistik, serta maintenance. Selain itu, dijamin pula dengan lifetime panel surya yang biasanya bisa 25 tahun, serta inverter dengan lifetime selama 5 tahun. Belum lagi garansi-garansi lainnya yang diberikan oleh masing-masing perusahaan penyedia.

Disamping itu, ada beberapa studi kasus yang bisa dijadikan gambaran sebelum membeli sistem panel surya. Mulai dari kapasitas listrik yang berpengaruh terhadap luas area yang dibutuhkan untuk pemasangan panel surya. Jumlah panel yang dibutuhkan juga dapat diketahui beserta perkiraan produksi harian, bulanan, bahkan tahunan.

Setelah mempelajari studi kasus tersebut, akan membuat kita lebih yakin bahwa pemasangan panel surya cocok untuk dijadikan investasi. Hal tersebut dikarenakan dengan memakai panel surya ini, listrik kita akan gratis menjelang tahun ke-9 atau ke-10.

Selain sebagai sumber energi bersih serta ramah lingkungan, panel surya bermanfaat sekali untuk masyarakat yang cemas dengan tagihan listrik yang terus meningkat tiap bulan. Apalagi ditambah dengan situasi saat pandemik ini, dimana sedang banyak aktivitas yang dilakukan di rumah.

Bumi kita saat ini sedang menikmati udara yang bebas polusi. Mengapa tidak kita lanjutkan dengan pemakaian energi bersih agar tetap bebas polusi? Let us help you to be sustainable.

Mau pelajari case study investasi panel surya? Ajukan ke solar.warrior@s-energy.id


Wajib Ketahui Ini Sebelum Pasang Panel Surya!


Sistem panel surya di Indonesia kini semakin marak diaplikasikan. Kamu bisa temukan pengaplikasiannya pada perumahan, lampu jalan, gedung perkantoran, hotel, maupun pabrik. Sistem panel surya bekerja dengan cara mengkonversi cahaya matahari menjadi energi listrik yang dapat digunakan untuk menyalakan peralatan elektronik di rumah. Sebelum memutuskan untuk mengaplikasikan solar panel di rumah, Solar Warrior punya tips apa saja yang perlu diketahui sebagai dasar pertimbanganmu agar produksi daya listrik menjadi lebih maksimal dan biaya pemasangan lebih efisien.

Lokasi Rumah
Lokasi rumah diperlukan untuk mengetahui potensi radiasi matahari yang dapat dimanfaatkan, karena setiap lokasi memiliki potensi radiasi matahari yang berbeda. Contohnya, apakah lokasi rumahmu di Jakarta, Surabaya, Bali, dsb.

Daya / Kapasitas Listrik Rumah
Paling penting nih. Gunanya untuk mengetahui berapa kebutuhan kapasitas panel surya yang dapat dipasang di atap rumah. Daya / kapasitas listrik juga dapat menjadi pedoman untuk menghitung biaya investasi solar panel. Misalnya, apakah daya listrik rumahmu sebesar 2200 VA, 3500 VA, atau 5500 VA. Kamu bisa cek secara pasti pada bukti pembayaran listrik PLN mu. FYI, menurut regulasi dari PLN, kuota maksimal kapasitas panel surya yang dapat dipasang adalah sama dengan kapasitas listrik yang terpasang di rumah. Jadi, jika sebuah rumah dayanya 3500 VA, maka kapasitas solar panel yang dapat dipasang juga sebesar 3500 watt atau 3,5 kWp.

Tagihan Listrik Bulanan
Perlu dicatat, ya. Solar panel hanya dapat dipasang pada rumah yang menggunakan listrik pascabayar. Hal ini dikarenakan sistem panel surya dilengkapi dengan export-import (EXIM) metering, yang berfungsi sebagai alat ukur untuk mengetahui daya listrik yang sudah terpakai dan yang belum terpakai. Jika saat ini rumahmu memakai listrik prabayar, maka kamu bisa mengajukan perubahan mekanisme pembayaran menjadi pascabayar terlebih dahulu. Bagi yang sudah pascabayar, kamu bisa mengajukan permohonan pemasangan PLTS kepada General Manager Unit Induk Wilayah/Distribusi PT PLN. Tenang saja, Solar Warrior siap membantu kamu untuk perizinan tersebut.

Luas Area pada Atap Rumah / Rooftop
Luas area pada atap rumah berpengaruh terhadap berapa jumlah panel yang dapat dipasang. Selain tu, area tersebut tidak boleh terhalang oleh suatu bayangan yang dapat menghalangi masuknya cahaya matahari, sehingga penyerapannya dapat bekerja secara maksimal. Contohnya, untuk solar panel berkapasitas 2,2 kWp membutuhkan lahan kurang lebih 13 m2. Perhitungan tersebut dapat kamu temukan di “Solar Warrior Saving Calculator”, cukup dengan mengakses website solarwarrior.co.id

So, sudah tau belum tipsnya? Ketahui terlebih dahulu tentang lokasi rumah, daya listrik, tagihan listrik per bulan, serta luas area pada atap rumah sebelum kamu memutuskan untuk memasang solar panel, ya. Hal tersebut sangat penting agar biaya investasi solar panel mu menjadi efisien, serta performa panel surya menjadi semakin maksimal. 

Perhitungan Konstruksi Baja | Gambaran Umum dan Menyeluruh

 

Perhitungan Konstruksi Baja | Gambaran Umum dan Menyeluruh

perhitungan konstruksi baja

Perhitungan pada perencanaan bangunan dengan konstruksi baja harus dilakukan dengan presisi yang tinggi, dan harus menghindari perkiraan. Pembuatannya sendiri telah mengutamakan presisi yang tinggi sehingga, saat penghitungan tingkat kebutuhan baja juga harus tepat. Di sisi lain, presisi hitungan akan mempermudah mengetahui budget yang harus disiapkan.

Perhitungan penggunaan struktur baja mencakup banyak hal, salah satunya adalah menentukan besar dan ukuran baja. Karena mencakup banyak kompleks, tidak mungkin perhitungan ini dilakukan oleh orang awam. Namun, untuk sekedar pengetahuan dasar, berikut ini akan dibahas secara garis besar cara perhitungan konstruksi baja.

Jenis Baja

Jenis baja yang digunakan akan sangat mempengaruhi cara sistem tersebut dirancang. Mungkin WF (Wide Flange) atau H-Beam tidak digunakan dalam konstruksi bangunan, melainkan menggunakan tabung baja (tube) yang memiliki sambungan ball joint. Dan masih ada jenis baja lain yang menjadi opsi.

Untuk menentukan struktur baja yang akan digunakan, prediksi tidak boleh digunakan. Bila hanya menggunakan dasar prediksi, konstruksi bangunan bisa fatal, karena struktur baja mencakup banyak hal seperti beban kerja, fondasi, jarak antar kolom, jenis sambungan (las/baut), jenis mutu baja, posisi struktur, metode kerja, jenis kuda-kuda, jenis plat lantai (kayu/beton/precast) hingga posisi dukungan kuda-kuda, dan masih banyak aspek lainnya.

Langkah Garis Besar Perhitungan Konstruksi Baja

Secara umum, proses perhitungan diawali dengan menentukan posisi kolom dan balok. Kemudian, jenis struktur juga harus ditentukan, dari balok, kolom, plat lantai, jenis atap dan kuda-kuda. Langkah selanjutnya, tentukan beban yang bekerja pada konstruksi termasuk, beban mati, angin, hidup dan gemap. Bila bangunan tersebut rendah, maka kita bisa mengabaikan beban gempa.

Selanjutnya adalah menghitung mekanika struktur. Pada perhitungan ini akan diperoleh gaya, gaya geser, momen, gaya aksial dan semua hal yang dibutuhkan untuk merancang struktur baja. Langkah selanjutnya adalah menentukan beton struktur atau ukuran baja. Tentukan juga rencana sambungan las dan baut. Jarak baut, jumlah baut dan ketebalan plat sambung akan sangat menentukan konstruksi perhitungan baja.

Masih ada langkah-langkah lain yang sangat detail. Dengan perkembangan teknologi komputer, sekarang perhitungan konstruksi baja tidak harus dilakukan secara manual. Telah ditemukan software khusus untuk mendesain kerangka baja, yaitu STAAD.Pro. Meskipun telah ada software yang memudahkan kita menghitung, pengetahuan dasar tentang teknik sipil khususnya baja harus dikuasai. Dalam perhitungan, tabel spesifikasi baja yang tersedia di pasar Indonesia juga sangat dibutuhkan.

Mengingat prosesnya yang sangat detail dan presisi, perhitungan rangka baja tidak bisa dilakukan secara kasar. Harus ada hitung-hitungan yang detail. Untuk mengantisipasi kesalahan, menyewa kontraktor merupakan solusi yang terbaik. Kontraktor akan menghitungkan secara benar dan akurat tentang kebutuhan dan kerangka baja yang akan dibangun. Mereka memiliki tenaga yang ahli dibidangnya, sehingga perhitungan konstruksi baja bisa dilakukan secara akurat dan presisi.

Rumah dengan Konstruksi Baja | Teknologi Hunian Masa Depan

 

Rumah dengan Konstruksi Baja | Teknologi Hunian Masa Depan

rumah konstruksi baja

Rumah dengan konstruksi baja mungkin sekarang ini belum banyak ditemukan. Masih banyaknya rumah yang menggunakan konstruksi beton membuat struktur baja belum banyak dikenal masyarakat luas. Padahal, dibandingkan beton, kerangka baja sama kuatnya. Meskipun demikian, beton memiliki beberapa kelemahan dibandingkan baja. Misalnya, beton tidak bisa menahan gaya tarik sehingga gampang retak. Selain itu, beton bisa mengembang dan menyusut bila terjadi perubahan suhu yang drastis, sehingga diperlukan dilatasi agar retakan bisa dicegah.

Sementara itu, baja tidak seperti beton. Ada beberapa keunggulan bila konstruksi rumah menggunakan material baja, diantaranya sebagai berikut:

Berkekuatan Tinggi

Sekarang ini, untuk mengukur kekuatan suatu material bangunan, digunakan istilah Fy (tegangan tekan leleh), atau Fu (tegangan tarik batas). Material baja, meskipun berkekuatan paling rendah, tetap mempunyai perbandingan kekuatan lebih besar ketimbang bahan lainnya.

Pemasangan Lebih Mudah

Bagian yang diperlukan dalam pemasangan baja untuk rumah akan dipersiapkan di bengkel, sehingga saat berada di lapangan, kegiatannya hanya melakukan pemasangan bagian yang telah disiapkan pada rumah.Struktur baja juga memiliki komponen konstruksi yang memiliki bentuk standar sehingga telah banyak tersedia di toko besi. Ini akan memudahkan para pemilik rumah yang menggunakan baja sebagai materialnya untuk membeli baja bila terjadi kekurangan komponen.

Keseragaman

Semua baja hasil pabrikan telah berstandar dari segi bentuk maupun sifatnya. Struktur dan bentuknya sangat baik sehingga pada saat pemasangan, semua akan sama persis seperti yang telah direncanakan. Karena itulah, rumah konstruksi baja umumnya bisa terukur dan bisa diprediksi seberapa besar biaya yang dibutuhkan. Tidak akan terjadi pemborosan anggaran atau melesetnya perencanaan dengan realisasi lapangan.

Daktilitas

Baja untuk konstruksi rumah ini sangat ringan ketimbang beton, namun memiliki kekuatan yang setara atau bahkan, beberapa jenis baja bisa memiliki kekuatan lebih tinggi. Selain itu, baja juga memiliki sistem terintegrasi, strukturnya fleksibel dan tahap terhadap getaran. Inilah yang menyebabkan baja memiliki sifat daktilitas. Rumah konstruksi baja tidak akan roboh secara tiba bila terjadi guncangan yang mendadak seperti saat gempa bumi.

Lebih Efisien

Penggunaan baja ketimbang kayu lebih efisien. Untuk daya tahan, baja tahan terhadap serangan rayap, sehingga perawatannya pun sangat minim. Meskipun pemasangan harus ditangani oleh ahlinya, proses ini tidak memakan waktu lama dibandingkan kayu atau beton. Ini karena baja telah dilengkapi dengan modul yang telah diperhitungkan dengan presisi yang tinggi. Para pemasang tidak perlu lagi menggunakan ukuran sendiri. Mereka cukup mengikuti instruksi yang ada di dalam modul.

Selain itu, baja memiliki kemampuan untuk mencegah nyala api terus menjalar. Sehingga, ketika terjadi kebakaran, material baja akan menjadi pengaman agar tidak terjadi kerusakan lebih para pada rumah. Berbagai keuntungan pada pemasangan baja membuat beton sedikit demi sedikit mulai ditinggalkan. Rumah yang menggunakan material baja akan menjadi rumah masa depan yang kuat, kokoh dan efisien.

Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan | Pilihan Tepat Untuk Rumah Anda

 

Konstruksi Rangka Atap Baja Ringan | Pilihan Tepat Untuk Rumah Anda

konstruksi rangka atap baja ringan

Konstruksi rangka atap baja ringan bisa dijadikan alternatif di tengah masih banyaknya orang yang menggunakan material lain, seperti kayu dan beton. Namun, bila melihat material kayu yang terancam hancur termakan usia apalagi harga material ini meroket seiring dengan meningginya permintaan yang tidak diimbangi stok yang mencukupi, material ini menjadi pilihan yang paling tepat untuk dijadikan atap rumah, ataupun bangunan lain seperti lapangan futsal, ruko, pabrik hingga gudang.

Baja Ringan, Sebuah Material Khusus

Rumah klasik mungkin masih banyak yang menggunakan material kayu, namun di zaman modern ini, konsep rumah minimalis mulai banyak dibangun, bersama dengan gudang, ruko, lapangan, dan lain-lain. Seiring dengan itu, penggunaan kayu sudah tidak lagi relevan.

Baja, sebagai material pengganti, memiliki ciri khusus yang tidak dimiliki material kayu. Baja memiliki permukaan halus dan ketebalannya jauh lebih tipis. Meskipun demikian, tipisnya baja tetap menampilkan kekuatan yang sama dengan baja konvensional, bahkan lebih kuat ketimbang kayu. Pembuatan baja jenis ini adalah dengan metode cold formed steel, dimana baja dibentuk setelah mendingin.

Dari segi kekuatan, jenis bahan bangunan ini memiliki daya tarik yang tinggi, yaitu 550 MPa, sementara baja konvensional memiliki derajat kekuatan tarik sekitar 300 MPa. Jika dilihat dari segi ketebalannya, baja ringan memang sangat tipis. Yang beredar di pasaran saja, baja ringan hanya berkisar 0.4 mm sampai 1.0 mm.

Kelebihan Atap Baja Ringan

Beralihnya penggunaan material kayu ke baja ringan dalam konstruksi rangka atap tidak lepas dari kelebihan yang dimiliki material ini. Pada dasarnya, jenis material ini diciptakan untuk memudahkan proses perakitan dan pemasangan. Di lapangan, kegiatan yang dilakukan hanyalah pemasangan, sedangkan tahap pemotongan dilakukan di bengkel. Proses ini jelas mempersingkat waktu pengerjaan. Sehingga, bagi orang yang sedang membangun rumah, penggunaan jenis baja ini akan sangat menghemat dana yang harus dikeluarkan. Pengerjaan ini sangat praktis dan dilakukan oleh orang yang telah ahli dibidangnya.

Lebih dari itu, material baja sangat tahan lama dibandingkan dengan kayu. Mereka tahan terhadap serangan rayap dan minim perawatan. Kayu, di sisi lain, tidak tahan rayap dan memerlukan perawatan ekstra. Tidak hanya itu, bahan bangunan ini juga tahan terhadap segala kondisi cuaca, baik panas, dingin ataupun hujan. Tidak akan terjadi korosi meskipun dipasang di daerah pesisir yang berair garam sehingga bangunan akan kokoh dalam jangka waktu yang sangat lama.

Baja memiliki kemampuan duktilitas tinggi yang berupa system yang terintegrasi sehingga dapat mencegah ambruknya bangunan secara tiba-tiba bila terjadi goncangan yang hebat seperti pada saat gempa. Bahan bangunan ini juga memiliki proteksi terhadap api sehingga mampu menahan menjalarnya api pada saat kebakaran.

Ada berbagai jenis dan ukuran baja ringan. Bagi yang ingin menggunakan material ini untuk rangka atau sebaiknya memiliki jenis dan ukuran yang tepat untuk atap mereka. Harga yang ditawarkan cukup bervariasi tergantung dari jenis baja tersebut. Dengan kelebihan yang dimilikinya, rumah akan lebih baik jika menggunakan konstruksi atap baja ringan.

Konstruksi Kayu atau Baja | Mana yang Lebih Kuat?

 

Konstruksi Kayu atau Baja | Mana yang Lebih Kuat?

konstruksi kayu atau baja

Sebelum memulai pembangunan di Jakarta, ketahui terlebih dulu pilihan tersebut. Biaya juga penting, tapi keamanan tetaplah yang paling utama. Pada akhirnya, konstruksi yang mana yang akan lebih aman? Apakah konstruksi kayu ataukah baja yang akan lebih bertahan lama?

Penyelidikan kecil-kecilan ini akan mencari tahu apakah baja di Jakarta merupakan solusi terbaik untuk perencanaan bangunan Anda. Material baja telah menjadi semakin populer di beberapa tahun terakhir, yang menjadi petunjuk pertama bahwa kayu sudah semakin tidak populer sebagai bahan bangunan. Konstruksi dengan bahan kayu juga memerlukan perawatan rutin, dan bisa menjadi lebih mahal dari konstruksi yang menggunakan bahan baja.

Menarik untuk dilihat bagaimana bangunan dengan menggunakan konstruksi baja bisa dengan mudah dan cepat didirikan. Proses pembangunannya sangat cepat sehingga membuat Anda terkadang ragu apakah bangunan ini akan cukup kuat dan aman. Sebenarnya, bangunan dengan konstruksi baja sangatlah kuat, hal ini dikarenakan penggunaan teknologi terkini dalam pembuatan materialnya. Industri konstruksi telah berkembang sangat pesat di beberapa dekade terakhir, dan sekarang peningkatan tersebut hampir terjadi di tiap harinya.

Tidak perlu diragukan lagi; baja akan lebih kuat daripada kayu. Material ini sangat kuat sehingga bisa menahan tekanan lebih dibandingkan dengan kayu. Hal ini menjadi keunggulan tersendiri, terutama di daerah-daerah yang rawan terhadap bencana alam. Bahan bangunan dari logam baja sangatlah awet, dan bangunan yang menggunakannya sebagai material akan sangat sulit untuk bisa runtuh. Meskipun beberapa jenis kayu sangatlah kuat dan kokoh, tapi tetap memiliki resiko karena seringkali konstruksinya hanya menggunakan paku ataupun sekrup sebagai penyambungnya. Mematahkan sebongkah kayu juga jauh lebih mudah dibandingkan membelah plat baja, alasan lain mengapa Anda harus memilih baja ringan sebagai material konstruksi dibandingkan kayu.

Konstruksi Baja Stainless | Mengapa Material ini Tepat untuk Anda

 

Konstruksi Baja Stainless | Mengapa Material ini Tepat untuk Anda

konstruksi baja stainless

Baja adalah material yang semakin populer digunakan baik pada konstruksi bangunan ataupun pada perangkat rumah tangga karena kualitas dan berbagai macam bentuk pengaplikasiannya.

Kekuatan yang disertai dengan bobot yang ringan adalah keunggulan yang akan Anda rasakan ketika melihat struktur baja yang digunakan pada proyek-proyek arsitektural megah dan berteknologi tinggi. Impian untuk mencari bentuk baru yang fleksibel dan memiliki keleluasaan dalam penggunaan ruang, telah meningkatkan penggunaan baja dalam konstruksi modern yang karena kekuatan dan kemudahaan penggunaannya menjadikan bangunan gedung modern memiliki space yang lebih longgar tanpa mengurangi daya tahannya.

Kebutuhan yang semakin mendesak untuk memperhatikan dampak lingkungan dari proses industri dan konstruksi, serta meningkatnya kesadaran desainer dan operator di sektor tersebut telah menjadikan baja sebagai material yang paling sering digunakan, dikarenakan kemudahan dalam mendaur ulang material ini. Ditambah dengan kemudahan dan kecepatan dalam perakitan prefabricated structures dari material ini juga mampu menekan biaya manajemen dan tenaga kerja.

Serta, fleksibilitas dari kerangka baja dan komponen prafabrikasi memungkinkan renovasi dan upgrade dari struktur yang telah ada baik untuk peningkatan space, perluasan, peninggian, dan lainnya melalui pelepasan dan perakitan kembali dari struktur baja yang telah ada. Hal ini memungkinkan developer dan pemilik bangunan untuk dengan mudah meningkatkan kualitas bangunan mereka tanpa harus membongkar semuanya dari awal.

Karenanya, material baja menjadi amat populer di bidang konstruksi, dimana material ini dapat digunakan di berbagai macam proyek. Salah satu contohnya adalah ventilated facades, tembok yang terlihat indah tetapi sekaligus menjadi pelindung dari bangunan tersebut, dengan teknologi yang ada, mampu meningkatkan nilai arsitektur bahkan pada bangunan yang tidak terlalu menarik secara estetis. Perencanaan dan penggunaan yang cermat dari material ini sangat penting untuk menjamin hasil akhir yang halus, rata baik secara horizontal dan vertikal, dan juga awet dalam jangka panjang.

Keunggulan terakhir dan juga sangat vital terutama di Indonesia adalah kemampuan material baja untuk bertahan dari bencana alam seperti gempa bumi. Beberapa negara seperti Italia sudah mensyaratkan untuk bangunan dengan jenis tertentu untuk menggunakan material jenis ini