Baja merupakan salah satu jenis logam yang paling sering digunakan.
Elastisitas dan daktilitasnya menjadikan material ini sangat serba guna,
bisa digunakan untuk berbagai keperluan. Logam ini terbuat dari biji
besi yang digabung dengan karbon, menjadikannya non-alloyed steel,
dimana penambahan logam lain kepada material ini, seperti sulfur,
fosforus, oksigen atau silikon akan menjadikannya alloy. Penambahan
elemen kimia menjadikan baja sangat pas untuk berbagai industri. Logam
ini harus mengandung kurang dari 1 persen mangan dan kurang dari 2
persen karbon. Jumlah karbon menentukan kerapuhan dari logam ini.
Pada tahun 1856, seorang penemu berkebangsaan Inggris bernama Henry
Bessemer menemukan proses peleburan baja, dimana kata ‘fabrikasi’
memiliki arti sebagai proses memotong, menyatukan, mengelas,
melengkungkan dan merakit logam untuk menciptakan struktur logam.
Fabrikasi bisa dilakukan pada berbagai jenis logam, disesuaikan dengan
kebutuhan dan kegunaannya. Fabrikasi baja, fabrikasi aluminium, lembaran
logam dan fabrikasi stainless adalah berbagai bentuk proses fabrikasi.
Fabrikasi baja digunakan di proses konstruksi dari berbagai struktur
logam. Industri fabrikasi mencukupi kebutuhan dari hampir semua
industri, mulai dari fabrikasi tanki dan penampung, pipa, pesawat,
tangga dan serambi, dan berbagai hal lainnya.
Baja dibeli dari pabrikan baja dan di fabrikasi mengikuti kebutuhan
struktur dari proyek. Insinyur, arsitek dan produsen baja bekerjasama
untuk memberikan solusi dan proses fabrikasi terbaik. Memotong,
membakar, dilanjutkan dengan hydraulic brake pressure, pemesinan,
pengelasan dan perakitan akhir adalah proses lengkap dari fabrikasi.
Produk akhir akan selalu dicek dan diinspeksi sebelum dikirimkan kepada
pengembang dan perusahaan konstruksi. Pekerja dan proses manufaktur digunakan secara tak terpisahkan untuk menyelesaikan proses fabrikasi.
Besi cair yang didapatkan dari peleburan dan blast furnace dituangkan
pada oxygen furnace. Dekarburisasi atau oksikdasi dari karbon lalu aktif
dan baja cair pun tercipta. Fabrikasi baja adalah proses yang rumit
tetapi sangatlah menarik, prosesnya bisa dilakukan melalui dua cara,
pendekatan bahan mentah terintegrasi atau metode EAF (electric arc
furnace). Di metode pertama, semua material akan dipanaskan dan
dicairkan, lalu material cair tersebut dicampurkan menjadi baja. Pada
metode kedua, proses EAF melibatkan pendaur ulang-an baja, dimana baja
yang akan didaur ulang diletakkan di pembakaran yang akan memanaskan dan
mencairkannya. Untuk mencapai produk akhir, lalu materialnya
dicampurkan dengan komponen-komponen lain.
Rabu, 17 Mei 2023
Fakta dari Proses Fabrikasi Baja
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar